Ulang Tahun #24


Aku yang berjalan dengan lembut
Suasana embun pagi yang masih terbiasa
Tak ada jalan untuk memutar
Hanya terlihat setapak jalan bebatuan yang masih basah
Untungnya aku masih berusaha
Dibalik bebatuan itu ada sungai yang jernih
Benar... Aku hanya butuh berusaha
Dan aku masih percaya sungai itu masih jernih dan indah
Aku masih berusaha...

Yupz, bertambah sudah usiaku tepatnya pada tanggal 12 Desember kemarin. Hmmm, tak terasa sudah umur gue sudah 24 tahun perasaan baru kemarin bapak ibu gue nikah (lah, jauh amat kesitu). Alhamdulillah gue masih dikasih sehat oleh Allah SWT sampai hari ini, mudah-mudahan apa yang gue lakuin selalu dalam kebaikan, mudah-mudahan cita-cita gue tercapai, dan satu yang paling penting mudah-mudahan cepat dipertemukan dengan jodoh, aamiin.

Btw dengan seiringnya waktu yang berlalu tentang cita-cita gue dari masa ke masa ada beberapa fase.
Fase pertama yaitu cita-cita masa SD (Sekolah Dasar), cita-cita sewaktu SD gue pengen jadi pemain sepak bola, sebenarnya sih bukan dari hati gue ingin jadi pemain sepak bola, tapi karena waktu itu emang mainnya sepak bola doang bersama kawan-kawan dan pas ditanya sama guru tentang cita-cita, kan temen gue bilangnya sepak bola semua tuh, entah kenapa mungkin gue terhanyut dalam jawaban-jawaban mereka yang membuat gue terbawa untuk mengatakan gue ingin jadi pemain sepak bola juga. Yah namanya juga ABSG (Anak Baru Sebelum Gede) jadi mungkin belum ada pendirian ke depan yang ada hanya bagaimana cara bersenang-senang bersama teman.

Fase kedua adalah pas waktu gue SMP, gak tau kenapa pas masuk SMP udah jarang banget main bola gak kaya saat-saat masa SD. Apa mungkin karena pubertas seorang remaja yang memicu keinginan seseorang selalu berubah-ubah atau yang disebut "labil" biasa disebut anak labil atau ABG labil. Memasuki dunia SMP gue malah suka ngegame, media game yang lagi tren saat itu adalah Play Station 2 atau di singkat PS2. Kelas 1 sampai dengan 2 gue gak punya keinginan apapun tentang cita-cita yang hanya ada cuma main game aja, disaat memasuki kelas 3 gue tertarik dengan Animasi karena gue juga emang suka Cartoon/Anime jadi gue tertarik bagaimana cara pembuatannya, nah disaat gue pengen jadi Animator, itu cita-cita gue untuk saat itu.

Fase ketiga adalah memasuki masa-masa SMA, kata orang masa-masa SMA adalah masanya remaja dimana mereka selalu menemukan cinta-cintaan, sahabat-sahabatan, dan galau-galauan. Pada masa SMA seorang remaja ditunjuk membuat karakter sesuai keinginan mereka untuk bersosialisasi dimasa depan, karena itulah mereka masuk dengan berbagai teknik kejuruan yang ada di dalam sekolah tersebut. Nah, nyambung dari fase dua gue tadi yang ingin jadi Animator gue masuk sekolah SMK Dengan teknik kejuruan Multimedia karena gue anggap itu yang paling pas untuk cita-cita gue saat itu. Tapi ada apa dengan gue ? seiring berjalannya waktu keinginan gue berubah ingin menjadi seorang Desain Grafis. Apa mungkin karena efek ABG labil ? yah mungkin benar, itu asumsi gue (dasar anak labil).

Ini fase keempat, mungkin ini fase terakhir dalam hidup gue. Disaat gue pengen jadi Desain Grafis yang hal bodoh gue  lakuin adalah saat udah lulus SMK gue malah meneruskan Kuliah dengan jurusan Teknik Informatika. nah loh, apa yang nyambung coba dengan desain dengan teknik informatika yang isinya pemrograman ? mungkin sama-sama pegang komputer kali yah. Dan mulai saat itu juga cita-cita gue seakan mulai menghilang, redup bagai lampu pijar 5 Watt, bagai batu yang terkikis oleh air, seperti cahaya senja yang hilang oleh datangnya malam, dsb.
Sampai saat ini kuliah gue yang masih berlanjut sudah semester tujuh, kalau gue bilang salah jurusan sudah terlambat karena sudah membuang uang banyak. Jadi gue ikutin aja alurnya seperti apa adanya bukan ada apa-apanya.

Apakah hanya gue yang seperti itu, soal cita-cita yang berubah-ubah gajelas dari masa ke masa atau kalian juga sama ? kalau sama kalian luar biasa membuang waktu broh, hahaha. Dan keinginan gue untuk sekarang sederhana saja yaitu semoga ilmu yang gue dapatkan dapat berguna bagi orang lain.
Tapi yang terpenting adalah aku  ucapkan rasa syukur kepada tuhan, sampai saat ini aku masih bisa berjalan di atas angka yang berputar.

Dan doaku adalah selalu berharap kebaikan dimasa depan, dan hilangkanlah kelabilanku ini, aamiin.
Dan itu beberapa kisah tentang cita-cita gue, sekarang gue akan berbicara tentang adat. yaitu adat pas ulang tahun, pasti tahu dong apa itu ? yupz ceplok telor dadar goreng (eh gak pake dadar goreng yah).
Ini salah satu kebiasaan orang Indonesia yang baik atau buruk yah ? dinilai dari baiknya sih seneng gitu yah ngeliat orang sengsara dijailin kaya gitu, dan dinilai dari buruknya kasian juga ngeliatnya.
Entah dari jaman apa adat ini berasal gue ga terlalu mencari tahu tentang hal itu yang ingin gue beritahu adalah bahwa gue salah satu korban adat tersebut, parah men beneran parah. Gue akan sedikit beritahu bagaimana kronologinya seperti apa.

Seperti yang sudah tertulis di atas bahwa ultah gue bertanggal 12 Desember, nah ditanggal 11 nyah gue udah antisipasi dong, karena gue udah lihat ultah temen gue Reza yang bertanggal 4 Desember yang sudah diguyur tengah malam gue berinisiatif untuk gak keluar rumah selama 3 hari yaitu tanggal 11, 12, dan 13. ditanggal 11 tepatnya pada hari Minggu waktu itu, gue udah waspada dan gak mau keluar rumah, dan kebetulan saat itu gue ada undangan nikah dari temen gue, mau ga mau gue akan keluar buat kondangan karena gue udah janji juga mau barengan sama temen. Dari pagi sampai sore gue dirumah karena janjian kondangan sehabis shalat isya. Sampai akhirnya gue kondangan bersama teman-teman, semua berjalan lancar tanpa ada masalah yang gue khawatirkan.
Sekitar jam sembilan malam teman gue yang bernama Rizkan nge-chat gue via WhatsApp.
"Lu dimana ?" tanya Rizkan dalam chatnya.
"Dirumah." Jawab gue dengan singkat.
"Jadi minjem kaset AuotoCad ga ?" tanya Rizkan.
Karena beberapa hari sebelumnya gue udah nanyain itu kaset.
"Kalo jadi jam 10 kerumah gue yak." Tegas Rizkan di chat susulannya.
Gue udah berfikir bahwa ini pasti jebakan nih.
"Ga deh, gue udah ada," jawab gue untuk alasan gue gak ingin keluar.
"Oh yaudah," balas chat Rizkan.
Dan setelah jam sepuluh, tiba-tiba Rizkan menelepon gue.
"Keluar lu, gue didepan rumah lu nih," ucap Rizkan dalam teleponnya.
Yaudah tuh gue memutuskan untuk keluar dengan penuh kewaspadaan.
Dan setelah gue keluar ternyata aman-aman saja dan gue hanya duduk mengobrol saja di depan rumah, hampir sejam gue ngobrol bersama Rizkan dan akhirnya Rizkan memutuskan untuk pulang kerumah. Dan selepas itu juga kekhawatiran gue sedikit menghilang.

Waktu sudah menunjukan jam sebelas malam dan semua terlihat baik-baik saja dan gue memutuskan untuk langsung tidur. Tapi tiba-tiba Hp gue bergetar ada panggilan masuk dari teman gue bernama Toro alias EWOCKS (pake S), karena respon tangan gue langsung mengangkat Hp tersebut dan menjawab panggilan tersebut. Pas gue bilang haloo, ternyata yang menjawab adalah Pak Agus selaku panitia acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Haloo zi, saya mau nanyain proposal nih, kamu kesini ya kerumah EWOCKS." Kata Pak Agus dalam teleponnya.
"Iya pak, saya kesana sekarang," gue langsung kesana karena panggilan tugas selaku gue juga ikut kepanitiaan.
Sesampainya di rumah EWOCKS (pake S) gue bertemu dengan pak Agus dan berbicara membahas proposal, dan setelah pembahasan tersebut selesai tiba-tiba teman gue yang bernama Rizkan datang dan bilang.
"Zi, lihat Hp gue ga ? Hp gue hilang nih. Ketinggalan di bangku elu deh kayanya," ucap Rizkan dengan sedikit panik.
"Enggak Kan," gue bilang apa adanya.
"Yaudah cek dulu yuk kerumah elu ?" ajak Rizkan denhan memohon.
"Yaudah hayu," kata gue dengan spontan.
Disaat perjalanan kerumah gue dia mau meminjam Hp gue untuk miscall Hp-nya yang hilang, ya gue kasih kan tuh.

Tiba-tiba, ada sesuatu benda melayang dari arah belakang kepala gue dan cuma rambut gue yang bisa merasakan benda itu dan itu sangat cepat, dan saat benda itu mengenai tiang listrik, gue perhatikan itu adalah telur. Langsung gue melihat kebelakang dan ternyata ada si Reza (salah satu temen gue juga). Karena kaget, kita bertiga berdiam diri dan saling bertatap-tatapan selama tiga detik.
"Anjriit ga kena," ucap Reza memecah suasana.
"Kan, cepetan pegangin dia," teriak Reza kepada Rizkan.

Saat itu juga gue langsung kabur dengan jurus langkah seribu bayang, dan salahnya gue pake sendal bapak gue yang lumayan agak berat kalo dibawa lari. Tapi untungnya perut teman gue (Rizkan) buncit jadi dia agak lambat larinya daripada gue, gue lari dengan sekuat tenaga sampai-sampai kaki gue nendang tikus yang saat itu tikusnya sedang berlari juga, tapi gue gak peduli dan terus meneruskan lari gue.
Setelah gue gak terkejar gue memutuskan untuk memutar arah dan bersembunyi, gue memutar arah lumayan agak jauh karena gue memutar ke perumahan lain. Disaat gue berjalan memutar gue bergumam dalam hati "anjrit jam 11 gue udah dikepung, bahkan ini belum masuk hari ulang tahun gue". Dan setelah memutar gue memperhatikan rumah gue dari kejauhan dan sial mereka mengawasi rumah gue, apa yang harus gue lakuin nih ? gue memutuskankan untuk diam-diam melewati rumah gue dan mencari persembunyian yang aman.

Gue mengendap-endap dengan perlahan di atas tanah dan bebatuan kerikil-kerikil kecil, dan gue sadar bahwa dia melihat gue. Dan mungkin dia gak sadar gue sudah melihat keberadaan dia, dia membiarkan gue terus mengendap-endap tujuannya agar gue bisa terkepung setelah dia memberikan syarat kepada yang lainnya.

Ini menjadi menarik karena ini akan menjadi peperangan antar strategi, gue mencoba kabur dari penglihatan dia. Akhirnya gue berhasil kabur dari penglihatannya dan gue memutuskan untuk berjalan di atas rel kereta api, kebetulan daerah rumah gue didepan rel kereta api.

Saat berjalan di atas rel kereta api gue melihat teman gue yang lainnya yaitu EWOCKS (pake S), Bang Abel, dan Farid. Dan gue berfikir ini pasti sudah direncanakan dari sebelumnya, karena situasi gelap pada waktu itu mereka tidak melihat wajah gue dengan pasti dan gue berpura-pura jadi orang lain yang berjalan di atas rel kereta api. Dan sungguh bodohnya mereka tertipu dan tidak memperhatikan gue, hahaha. Gue berjalan biasa saja waktu itu, setelah melewati mereka salah satu teman gue yang mengawasi rumah gue itu memberikan tanda kepada EWOCKS, bang Abel dan Farid bahwa yang berjalan di atas rel itu gue. Gue langsung berlari lagi dengan jurus sribu kaki bayangan tapi si Farid terus mengejar gue, sepertinya perut Farid juga buncit sehingga larinya lamban dan gue langsung bersembunyi dibalik rumah kosong.

Setelah aman gue keluar dan memutuskankan untuk pergi ke Basecamp (Rumah Mukhlis) karena gue berfikir kalau mereka sedang berpencar mencari gue pasti basecamp sedang kosong, gue fikir ini strategi yang bagus. Dan benar dugaan gue di basecamp tidak ada siapa-siapa dan gue langsung masuk dengan perlahan untuk memastikan semuanya aman.

Gue bersembunyi disamping rumah Mukhlis (basecamp) yang gelap dan menyamar dikegelapan sehingga gue tak terlihat. Selama gue bersembunyi disana akhirnya ada yang datang, ternyata itu Reza dan dia beneran tidak melihat gue.
"Bodoh," ucap gue dalam hati.
Dia cuma ngambil jaket dan membawa motor Farid, sepertinya dia mau menjemput pacarnya.
Setalah Reza pergi datang lagi seseorang yaitu tuan rumah Mukhlis, dia yang paling bodoh. Dia masuk kedalam untuk meminum air lalu keluar lagi dan berdiri didepan rumah dan bergumam sendiri.
"Kemana tuh anak ngumpetnya yak ? susah amat dicari," gumam Mukhlis yang gue dengar.
Gue cuma  bisa menahan ketawa sambil bersembunyi dibalik kegelapan malam. 

Saat dia sedang makan pisang gue memutuskan untuk lari dari persembunyian dan  meledek si Mukhlis, gue berlari sambil tertawa didepan dia yang sedang makan pisang, dia langsung membuang pisangnya dan langsung mengejar gue, tapi gue lebih cepat darinya sehingga gue berhasil lolos.
Dan saat gue ingin memutar arah sial ada Reza dan pacarnya (Iim) sedang naik motor, awalnya gue gak sadar itu mereka tapi setelah si Iim nunjuk gue, gue langsung berlari lagi dan bersembunyi didepan pekarangan rumah orang. Tapi si Reza terus mengintai, setelah gue kira aman gue keluar tapi si Iim ternyata melihat gue dan langsung memberitahu si Reza, Reza langsung turun dari motor dan mengejar gue dengan  berlari, gue ikut berlari dengan cepat, karena panik dipersimpangan jalan gue lari kemana aja dan ternyata ada Farid dan Denny sedang menunggu.

Akhirnya gue terkepung dan tidak bisa kemana-mana, alhasil gue menyerah mengangkat tangan tapi si Farid langsung menyiram gue dengan cet hitam. Parah men badan gue dari baju yang tadinya abu-abu putih jadi hitam semua, Farid meneriak-riakan semua agar berkumpul dari Reza, Denny, Angga, EWOCKS (pake S), bang Abel, Rizkan, Mukhlis dan Iim semua berkumpul dan menyirami gue dan cet hitam, air got, air comberan dan tidak lula telornya.

Dan ini Hasilnya
Terima kasih kepada teman-teman gue yang parah abis men.


Post a Comment for "Ulang Tahun #24"