Iklan Melayang

Single Parent (Woman is Strong)

“Besar dan kuatlah bersamaku..Karena aku ibumu yang takkan redup dalam badai”.

Ini bukan tentangku, karena dalam kutipan di atas adalah “aku ibumu” berarti ini tentang wanita sedangkan aku adalah laki-laki. Ini juga bukan tentang anakku, karena aku masih sendiri dan tak mungkin mempunyai anak, pasangan aja gak punya apalagi anak, hihihi. Ini adalah salah satu kutipan yang ku ambil dari curahan  seorang ibu yang merawat anaknya sendirian atau kita sering menyebutnya “Single Parent” alias “Janda”.

Kok bisa sih nulis tentang single parent ? memang apa hebatnya mereka ?

Mungkin karena aku sedikit mengagumi mereka, bukan sedikit tapi sedikit banyak. Tentu saja mereka hebat, menjalani kehidupan sendirian melawan ombak badai di laut samudra, bukan karena ingin dipuji tapi hidup hanya untuk seorang anak yang mereka sayangi.

            Kebetulan aku mempunyai hubungan dengan seorang single parent wanita, bukan hubungan yang serius, melainkan hanya hubungan sebuah pertemanan luar biasa. Kenapa luar biasa ? karena dia wanita beranak satu dan umurnya 10 tahun lebih tua dariku. Sedikit bocoran umurku sekarang 25 tahun, kalian hitung aja sendiri umur temanku yang satu ini.

            Pengalaman hidupnya sedikit menghibur, eh maksudnya sedikit menginspirasi. Mungkin tidak begitu menarik untuk dikisahkan tapi bagiku pengalaman adalah guru yang terbaik, baik itu pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain.

            Sebelumnya kami sudah bercerita masing-masing tentang hal pribadi,  entah kenapa diriku sedikit terbuka padanya padahal aku tidak terlalu suka yang namanya curhat-curhat gitu. Dan dia sepertinya juga terbuka terhadap diriku yang mau menceritakan kisah hidupnya. Ini sedikitnya perkcapan yang kami lakukan lewat WhatsApp Mesengger.

Nikah di usia berapa bu ?
Nikah tanggal 15 Agustus 2009 dan punya anak lahir tanggal 12 Mei 2010.
Usia berapa itung aja deh sendiri :D

Sejak kapan jadi Single Parent ?
Suami saya meninggal 7 mei 2013

Apa yang ibu lakukan setelah suami ibu meninggal ?
Saya ngurusin anak, saya jualan keripik, saya jualan es, jualan ager taruh di warung-warung waktu belum jualan online. Terus saya ikut online baju korea, terus saya di suruh kerja lagi di Pamulang desain grafis, terus pindah ke Tekno, terus mertua  saya sakit saya terusin online dirumah bersama kerjaan kantor. Terakhir di Afrakids yang bener-bener dakwahnya dapet, duit dapet dan bisa berbagi pula dengan yang lain di Desa Quran. Udah.

Waw, ternyata ibu bisa desain grafis juga yah ?
Saya belajar otodidak di production house, karena biasa pake program Photoshop, Illustrator dan Corel tadinya. Ga pernah sekolah Cuma kursus aja.

Kenapa berhenti kerja di bidang itu ?
Ga boleh sama orang tua, jarang pulang. Orang film tuh kaya kalong kerjanya malem.

Berarti ibu pernah jadi kalong yah ?
Yup betul, saya sampe sakit magh gara-gara gak makan Cuma minum kopi doang ikut-ikutan orang.

Ibu punya penyakit ?
Penyakit saya magh, saya tidak mau bicara soal penyakit karena akan melemahkan saya, saya menyibukkan diri agar lupa apa yang saya rasakan.

Ok maaf bu.
Saya mau tanya permasalahan cinta nih bu.
Owh noooo....

Sebesar apa cinta ibu pada suami ?
Gak tahu sebesar apa.

Sekarang masih cinta  ?
Ya gak lah

Kenapa enggak ?
Cinta bagi saya proses untuk menyayangi dia sebagai suami yang halal bagi saya, jika Allah berkehendak memisahkan saya, berarti Allah lebih mencintainya. Saya tidak punya hak jika tuhan saya yang berkehendak, maksudnya tuh Tuhan suruh saya move on gitu.

Ada niatan buat nikah lagi ?
Enggak

Kenapa enggak ?
Disisi lain saya sudah trauma di tinggalkan, tidak mau suami saya mati lagi kalau saya menikah lagi, intinya saya tidak mau kecewa ini terulang kembali.

Tapi bagaimana dengan anak ibu, bukannya dia perlu kasih sayang seorang ayah juga ?
Hmmmm...

Apa ibu mau merawat dia sendirian aja ?
Ya.

Tidak merasa berat bu merawat anak sendirian ?
Insya Allah tidak.

Selama ini ada yang nembak ga menyatakan cinta ?
Lumayan.

Berapa orang kalau boleh tahu ?
Waduuh gimana ngitungnya udah lupa kelezzz...
Penting apa ?

Ga penting sih, Cuma penasaran aja :D
Huuuuuu...

Apa motivasi ibu untuk saat ini ?
Motivasi saya ya anak saya.

Pertanyaan terakir nih, ada kata-kata bijak ga ?
Hahaha, bikin aja sendiri.

Satu patah atau dua patah kata gitu ?
Terimkasih, goodnight, nice sleep.

Perbincangan itu berlanjut sampai tengah malam hari hingga dia balik nanya tentang seseorang yang aku suka, eh tapi itu di lanjut lain kesempatan aja yak, soalnya udah beda tema :D

Setelah melihat percakapan di atas aku menyadari bahwa hidup tak selalu sesuai rencana yang kita inginkan, akan ada saatnya Tuhan memberi kita cobaan apakah kita mampu melaluinya atau justru duduk merenung menyalahkan kehidupan.

Akan ada saatnya kita ditinggalkan oleh orang yang kita sayangi, kembali berjuang sendirian untuk mencapai itu kembali. Apalagi untuk seorang yang berjuang sendirian yang semangatnya tak kalah oleh badai sekalipun.

Hal ini membuatku belajar tentang sudut pandang kehidupan, dimana kita selalu memikirkan diri sendiri dan menginginkan belas kasih dari orang lain. Tapi, memandang dari sudut padang yang berbeda ternyata ada orang lain yang kehidupannya berada di bawah kita. Bukan di bawah , lebih tepatnya jalan hidup mereka sedikit kebiih banyak tikungan daripada jalan hidup kita sendiri.


Aku hanya bisa mendoakan temanku ini selalu mendapat kesehatan dan berharap senyumannya takkan pernah pudar di terpa sang badai. Terus hadapilah kenyataan dengan kedua matamu karena kehidupan tidak bisa dipandang sebelah mata.


Post a Comment for "Single Parent (Woman is Strong)"

Seedbacklink