Gempita Malam
Cahaya rembulan yang kian meredup
Hembusan angin yang sedikit hangat
Dirimu yang tersenyum selalu terlihat manis
Aku yang hanya bisa diam memperhatikan saja
Kau manis tersipu malu
Aku melirikan mataku memalingkan diri
Oh sial, seharusnya ini cerita tentang malam
Tapi aku selalu terbayang wajah dirimu
Coba ku alihkan kepada sang bintang dan rembulan
Tapi aku malah iri kepada mereka
Selalu bersama-sama disetiap malam
Sedangkan diriku...
Hanya sebatas pemuja malam tak berarti
Oh sial aku teringat dirimu kembali
Kau memang yang terbaik, tercantik, dan terindah
Ya, setidak untuk saat ini aku berfikir kau seperti itu
Entah sampai kapan itu terjadi
Mungkin sampai waktu membuat kulitmu atau kulitku menua
Masih melihat bintang yang sama
Kemarin aku melihat bintang yang redup
Aku pikir mungkin kamu akan seperti itu pula
Tapi ternyata aku salah
Keesokkan harinya bintang itu bersinar kembali
Aku kembali memikirkan dirimu kembali
Memikirkan lagi dan lagi
Post a Comment for "Gempita Malam"
Post a Comment