Iklan Melayang

Hastag 2

Waktu itu seseorang tak sengaja melihatnya
Seperti harta Karun yang tersembunyi dibalik semak belukar
Dia berjalan dengan kakinya yang besar tapi terdengar lembut, lalu menghampirinya.

"Hei, bolehkah aku berkenalan denganmu ? Kau terlihat indah dan cantik."

"Aku hanya setangkai bunga di samping sungai, jangan kau lebih-lebihkan seperti itu."

"Tapi memang terlihat seperti itu, kau berdiri anggun di bawah sinar matahari pagi yang sejuk, kilauan pantulan cahaya pada air sungai yang menyorotimu begitu indah dimataku."

"Keindahan itu tiada gunanya bila aku hanya satu-satunya disini, tidak yang bisa menghiburku selain senja yang selalu aku bayangkan."

"Apakah kau menyukai senja dan selalu melihatanya ?"

"Aku sangat menyukainya tapi tidak pernah melihatnya."

"Kenapa ?"

"Karena senja tidak terlihat disini, banyak pohon-pohon besar yang menghalanginya."

"Bolehkah aku mencintaimu ?"

"Untuk apa kau mencintaiku ? Kau baru saja melihatku dan langsung bilang mencintaiku."

"Untuk membuat kita berdua bahagia. Akupun sama dengan dirimu yang selalu sendiri, bahkan aku tak punya arah kemana aku harus pulang. Percayalah aku akan selalu menemanimu dan tidak membuatmu merasa kesepian lagi."

"Terima kasih, kau sangat baik. Kalau begitu bolehkah aku meminta satu permohonan padamu ?"

"Tentu saja, apa yang bisa ku bantu untukmu ?"

"Bawa aku melihat senja di bukit sana. Aku selalu membayangkan bisa melihat senja bersama seseorang yang mencintaiku."

"Baiklah aku akan membawamu kesana."

Lalu lelaki itu memetik bunga yang indah itu dan mulai menuju bukit untuk melihat senja. Namun dia tidak menyadari sesuatu.

"Kita sudah sampai di bukit, bagaimana perasaanmu melihat senja yang indah ini ?"

"Aku senang dan merasa bahagia, terima kasih untuk semuanya, kau benar-benar lelaki yang baik, semoga kau mendapat kebahagiaan setelah ini. Bolehkah aku tahu siapa namamu ?"

"Teman-temanku memanggilku si Monster biru".

"Terima kasih Monster biru."

Mereka berdua hanyut dalam pancaran sinar jingga yang indah, tidak ada satupun yang berkata lagi hingga Monster biru menyadari bahwa bunga disampingnya telah layu, dan kegelapan menyelimuti senyuman dan tetes air mata si Monster biru lalu pergi meninggalkan setangkai bunga yang layu.

Post a Comment for "Hastag 2"

Seedbacklink